CHAT Via WhatsApp
diposkan pada : 25-05-2023 14:37:23

Dilihat : kali

HAJAR ASWAD

Hajar Aswad adalah batu hitam yang ditempelkan di dinding Kaaba, sebuah bangunan suci di Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi. Batu ini dipercayai berasal dari jaman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, yang diduga telah digunakan sebagai batu bersuci ketika mereka membangun Kaaba. Hajar Aswad dianggap sebagai simbol penting dalam agama Islam dan dipercayai oleh umat Muslim sebagai salah satu dari empat batu suci yang dibawa oleh Nabi Ibrahim dari Surga.

Dalam ibadah haji, pelakunya diharuskan melakukan tawaf (berputar-putar) sebanyak 7 kali di sekitar Kaaba dan Hajar Aswad dianggap sebagai titik pusat dari tawaf itu. Umat Muslim juga sering mencium Hajar Aswad sebagai bentuk kecintaan dan ketaatan kepada Allah.

Sebagai catatan, Hajar Aswad sekarang ditempelkan di dinding Kaaba dengan kaca penutup untuk melindungi batu itu dan untuk menjaga agar tidak rusak atau hilang.

5 Keistimewaan Hajar Aswad, Batu Mulia dari Surga

  1. Batu dari surga

Hajar Aswad dibawa dari surga oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT. Ketika itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS membangun tempat ibadah pertama di dunia.
Di bumi, Malaikat Jibril memberikan batu tersebut kepada Nabi Ismail AS dan diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS di sudut Ka'bah bagian timur laut.
Hajar Aswad juga disebut sebagai batu paling mulia di dunia karena berasal dari surga.


2. Berwarna putih dan semakin menghitam

Hajar Aswad semula berwarna putih bersih dan bersinar. Namun, dosa-dosa manusia membuat batu ini semakin hitam. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Tirmidzi.
"Batu hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam," (HR Tirmidzi).


3. Sunah Rasul mencium Hajar Aswad

Mencium Hajar Aswad merupakan salah satu sunah Rasul. Nabi Muhammad SAW pernah mencontohkan mencium batu tersebut. Hal ini sesuai dengan cerita dari Umar bin Khattab yang terdapat dalam hadis riwayat Bukhari.
"Sungguh, aku tahu, kamu hanya batu. Tidak bisa memberi manfaat atau bahaya apa pun. Andai saja aku ini tak pernah sekalipun melihat Rasulullah SAW menciummu, aku pun enggan menciummu," (HR Bukhari).


4. Hajar Aswad seolah-olah tangan Allah di bumi

Dikutip dari situs Nadhlatul Ulama, diriwayatkan Abu Ubaid, Rasulullah mengibaratkan Hajar Aswad sebagai tangan Allah di bumi.
Mengusap Hajar Aswad ibarat sedang bersalaman dengan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Majah.
"Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih," HR Ibnu Majah.
Mengusap Hajar Aswad ibarat sedang bersalaman dengan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Majah.
"Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad), seolah-olah ia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih," HR Ibnu Majah.

5. Hajar Aswad menjadi saksi di hari kiamat

Allah SWT akan membangkit Hajar Aswad di hari Kiamat dan menjadi saki bagi umat manusia.