Tutorial Pelaksanaan Umroh Lengkap

1. Niat dan Persiapan:

   • Niatkan ibadah umroh dengan tulus ikhlas hanya karena Allah.
   • Persiapkan fisik dan mental dengan kesehatan yang baik.

2. Mendapatkan Visa Umroh:

   • Dapatkan visa umroh dari kantor pemberangkatan umroh yang sah.

3. Membeli Tiket dan Mengurus Akomodasi:

   • Pilih agen perjalanan umroh yang terpercaya.
   • Beli tiket pesawat dan atur akomodasi di Makkah dan Madinah.

4. Vaksinasi dan Dokumen Penting:

   • Pastikan Anda telah divaksin sesuai dengan persyaratan kesehatan.
   • Persiapkan dokumen penting seperti paspor, bukti vaksinasi, dan dokumen lainnya.

5. Persiapan Fisik:

   • Bawa pakaian yang sesuai dengan iklim di Makkah dan Madinah.
   • Bawa perlengkapan shalat, obat-obatan pribadi, dan perlengkapan lainnya.

6. Ihram:

   • Berihram dari miqat yang ditentukan, umumnya sebelum memasuki Makkah.
   • Laksanakan doa niat ihram dan ikut aturan ihram, termasuk mengenakan pakaian ihram.

7. Tawaf Umroh:

   • Setibanya di Makkah, lakukan tawaf umroh di Ka'bah.
   • Rukun tawaf meliputi tujuh putaran mengelilingi Ka'bah.

8. Sa'i:

   • Setelah tawaf, lakukan sa'i di antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh putaran.

9. Tahallul:

   • Potong atau cukur rambut setelah selesai tawaf dan sa'i.
   • Ini menandai selesainya ibadah umroh.

10. Kunjungan ke Madinah:

    • Jika mungkin, kunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
    • Berdoa di Raudhah dan Ziarah kuburan Rasulullah SAW.

11. Kembali ke Miqat:

    • Jika Anda memiliki niat untuk umroh Tamattu' atau Qiran, lakukan tahallul setelah tiba di Makkah, dan lakukan ihram baru untuk haji.

12. Haji (Opsional):

    • Jika niatnya adalah umroh Mufradah, maka umroh sudah selesai.
    • Jika ada niat haji, maka lakukan semua rukun haji yang diperlukan.

13. Doa dan Dzikir:

    • Manfaatkan waktu di Makkah dan Madinah untuk berdoa dan berzikir.
    • Tingkatkan ibadah dan amalan lainnya selama di Tanah Suci.

14. Kepulangan:

    • Setelah menyelesaikan semua ibadah, Anda dapat pulang ke negara asal.

Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dari petugas yang bertanggung jawab dan memiliki semangat rendah hati serta kesabaran selama perjalanan. Semoga perjalanan umroh Anda diterima oleh Allah.

Umrah, suatu bentuk ibadah yang dilangsungkan di sekitar Baitullah atau Kakbah, dapat dijalankan tanpa harus terikat waktu makruh. Praktek ibadah ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah usaha sungguh-sungguh untuk meraih keridhaan Allah SWT serta mengikuti jejak teladan Rasulullah SAW dengan mentaati tata cara umrah sesuai dengan ajaran sunnah.

Meskipun, dalam kalangan ulama mazhab, terdapat perbedaan pandangan yang menimbulkan khilaf terkait hukum pelaksanaan umrah. Menurut perspektif ulama mazhab Syafi'i dan sejumlah cendekiawan mazhab Hambali, umrah diwajibkan bagi umat Muslim yang mampu, dan kewajiban ini hanya berlaku sekali seumur hidup.

Sementara itu, mengacu pada Fikih Sunnah Jilid 3 karya Sayyid Sabiq, pandangan Imam Mazhab Hanafi dan Malik menyatakan bahwa ibadah umrah memiliki status sunnah muakkad.

Dasar hukum dari pandangan Mazhab Maliki dan Hanafi tersebut didasarkan pada salah satu riwayat hadits Rasulullah SAW yang disampaikan oleh Jabir bin Abdillah. Beliau menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai apakah umrah termasuk ibadah yang wajib atau tidak,

فَقَالَ: لاَ، وَأَنْ تَعْتَمِرَ فَهُوَ أَفْضَلُ

Artinya: "Rasulullah SAW menjawab, 'Tidak wajib, tetapi jika engkau berumrah maka itu adalah yang lebih utama,'" (HR Tirmidzi).

Sementara menurut ulama Mazhab Syafi'i dan Hambali, umrah dianggap sebagai ibadah yang wajib. Pendapat ini didasarkan pada ayat Al Baqarah ayat 196 yang menyatakan,

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ

Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah...,"

Pelaksanaan umrah dapat dilakukan oleh umat Islam asalkan memenuhi syarat, rukun, dan wajib umrah. Proses ini harus dilaksanakan sesuai dengan tata cara yang sesuai dengan ajaran sunnah. Berikut adalah petunjuk langkah-langkahnya, yang diambil dari buku Petunjuk Praktis Manasik Haji dan Umrah oleh Abu Abdillah.

Tutorial Pelaksanaan Umroh Lengkap

1. Persiapan Sebelum Ihram: Sebelum memasuki tahap ihram, seorang yang akan melaksanakan umrah disarankan untuk mempersiapkan diri dengan mandi junub, menggunakan wangi-wangian terbaik, khususnya bagi laki-laki, dan mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram untuk laki-laki terdiri dari dua lembar kain sebagai sarung dan penutup pundak, sedangkan wanita mengenakan pakaian syariat yang menutupi seluruh tubuh.

2. Berihram: Langkah berikutnya adalah memulai ihram dari miqat untuk umrah dengan mengucapkan, "لَبَّيْكَ عُمْرَةً" (Artinya: "Aku penuhi panggilanMu untuk menunaikan ibadah umrah,")

   Atau dapat juga dilakukan dengan berniat ihram dan membaca niat dalam hati atau lisan dengan kalimat, "نَوَيْتُ العُمْرَةَ وَأَحْرَمْتُ بِهَا لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بعُمْرَة" (Artinya: "Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku penuhi panggilanMu ya Allah untuk berumrah.")

3. Kalimat Persyaratan: Jika terdapat kekhawatiran tidak dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau hambatan lain, diperbolehkan mengucapkan kalimat persyaratan setelah mengucapkan kalimat ihram di atas. Kalimat persyaratan ini dibacakan dengan, "يَا اللهُ مَكَانُ التَّحَلُّلِ حَيْثُ أَخَذَتْنِي" (Artinya: "Ya Allah, tempat tahallul di mana saja Engkau menahanku.")

   Dengan mengucapkan kalimat persyaratan ini, jika seseorang mengalami hambatan dalam menyelesaikan ibadah umrah, ia diperbolehkan untuk bertahallul tanpa diwajibkan membayar dam.

4. Kalimat Talbiah: Setelah itu, jemaah disarankan untuk memperbanyak kalimat talbiah sambil mengeraskan suara bagi laki-laki dan merendah bagi wanita, terutama ketika melihat Kakbah saat hendak memulai Tawaf. Bacaan talbiah yang dianjurkan adalah, "لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ" (Artinya: "Ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya pujian dan kenikmatan hanya milik-Mu, dan kerajaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu.")

5. Masuk Masjidil Haram: Sebelum memasuki kota Makkah, jika memungkinkan, jemaah disarankan untuk mandi. Kemudian, masuk ke Masjidil Haram dengan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid, "أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ" (Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Buka lah bagiku segala pintu rahmat-Mu.")

6. Menuju Hajar Aswad: Selanjutnya, jemaah melangkah menuju Hajar Aswad sambil menghadapnya dan mengucapkan takbir. Jemaah juga dapat mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Namun, jika tidak memungkinkan, jemaah umrah dapat memberi isyarat dengan tangan kanan tanpa menciumnya.

7. Tawaf 7 Kali Putaran: Tawaf dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. Saat menjalankan tawaf, tidak ada bacaan khusus setiap putarannya, namun jemaah dianjurkan membaca Al-Qur'an, doa, atau zikir sesuai dengan keinginannya. Setelah menyelesaikan tawaf, jemaah laki-laki dapat menutup kedua pundaknya dan menuju Maqam Ibrahim, sambil membaca surah Al Baqarah ayat 125. Sesampainya di sana, disunnahkan untuk melaksanakan sholat sunnah tawaf 2 rakaat di belakang Maqam Ibrahim. Kemudian, disarankan untuk minum air zamzam dan menyiram kepala dengan air zamzam.

8. Kembali ke Hajar Aswad: Setelah itu, jemaah kembali ke Hajar Aswad untuk melanjutkan ibadah umrah.

9. Menuju Bukit Safa: Jemaah bergerak menuju Bukit Safa untuk melaksanakan sa'i umrah. Saat mendekati Safa, disunnahkan membaca surah Al Baqarah ayat 158. Ketika berada di puncak Bukit Safa dan menghadap Ka'bah hingga melihatnya, disarankan membaca takbir tiga kali, diikuti dengan doa: "لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ" Artinya: "Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian."

10. Menuju ke Marwah: Setelah menyelesaikan sa'i di Safa, jemaah turun dan berjalan menuju Bukit Marwah. Disunnahkan untuk berlari-lari kecil di antara dua tanda lampu hijau di Mas'a bagi laki-laki, setelah itu melanjutkan berjalan biasa saat menuju Marwah dan menaikinya.

Setibanya di Marwah, jemaah mengulangi aktivitas yang dilakukan di Safa. Setelah itu, mereka turun dari Marwah dan kembali naik ke Safa. Proses ini diulang sebanyak tujuh kali putaran dengan akhirnya berada di Marwah.

11. Tahallul: Setelah menyelesaikan sa'i, jemaah umrah dapat melakukan tahallul dengan memendekkan seluruh rambut atau mencukur gundul, yang merupakan tindakan lebih utama. Bagi wanita, cukup dengan memotong rambut sepanjang satu ruas jari. Pada tahap ini, rangkaian tata cara umrah diakhiri.

Dengan tahallul, jemaah umrah telah menyelesaikan ibadah umrah sesuai dengan tata cara yang dianjurkan oleh sunnah. Semoga perjalanan ibadah umrah mereka diterima oleh Allah SWT.