Keindahan Ibadah Umroh Plus Turki Bulan Desember

Melakukan ibadah umroh di bulan Desember itu punya sensasi tersendiri, apalagi kalau digabungkan dengan kunjungan ke Turki. Ibadah umroh saja sudah memberikan ketenangan jiwa yang luar biasa, tetapi menambahkannya dengan kunjungan ke Turki? Itu adalah kombinasi spiritual dan eksplorasi budaya yang sangat memuaskan. Saya ingat pertama kali mendengar tentang paket umroh plus Turki ini dari teman dekat saya, dan jujur saja, awalnya saya ragu. Saya berpikir, "Apa saya benar-benar butuh tambahan perjalanan ke Turki setelah umroh?" Ternyata, jawabannya: "Ya, tanpa ragu!"

Ketika saya dan keluarga memilih Desember sebagai waktu untuk umroh, ada beberapa alasan kuat yang mendorong keputusan itu. Salah satunya adalah cuaca. Di bulan Desember, suhu di Makkah dan Madinah cenderung lebih sejuk dibandingkan bulan-bulan lainnya. Kalau kamu pernah ke sana di musim panas, kamu pasti tahu betapa teriknya panas gurun bisa terasa, bahkan saat kita hanya berjalan dari hotel ke Masjidil Haram. Jadi, memilih waktu yang lebih sejuk seperti Desember memberi rasa nyaman, terutama untuk orang tua atau anak-anak.

Dan setelah menyelesaikan rangkaian ibadah di Tanah Suci, Turki hadir sebagai destinasi yang menyegarkan. Bayangkan ini: setelah menjalani serangkaian ibadah yang mendalam, kamu kemudian menjelajahi sejarah peradaban Islam di Istanbul. Berdiri di Hagia Sophia dengan segala keagungannya, atau berjalan-jalan di Istana Topkapi yang dulu menjadi pusat kekhalifahan Ottoman. Di sini, kamu benar-benar bisa merasakan bagaimana Islam menyebar ke berbagai penjuru dunia.

Kami sendiri menggunakan Khazzanah Tour, dan mereka benar-benar mengatur perjalanan ini dengan sangat baik. Semua hal, mulai dari akomodasi hingga transportasi, diatur dengan sangat profesional. Tetapi ada satu hal yang saya tidak perhitungkan sebelumnya, dan ini kesalahan yang saya pelajari sendiri: saya meremehkan cuaca di Turki. Desember di Turki dingin, dan saya datang dengan persiapan yang kurang tepat. Alih-alih membawa jaket tebal, saya berpikir mantel tipis sudah cukup, mengingat saya habis dari Mekkah yang hangat. Jangan ulangi kesalahan ini! Turki di musim dingin memerlukan pakaian yang lebih hangat. Kalau tidak, kamu akan berakhir seperti saya yang sibuk mencari toko yang menjual mantel baru di tengah perjalanan.

Di luar itu, waktu yang saya habiskan di Turki setelah umroh memberikan jeda yang menenangkan sebelum pulang ke kehidupan sehari-hari. Setiap sudut Istanbul, terutama di bulan Desember, membawa suasana yang syahdu, dengan salju tipis yang terkadang turun menghiasi jalan-jalan berbatu. Suasananya membuat hati terasa tenang, seolah Allah benar-benar memberikan kesempatan untuk merenung dan bersyukur setelah menjalani ibadah umroh.

Tips lain yang bisa saya bagikan? Pastikan kamu memanfaatkan momen untuk mengunjungi pasar tradisional di Turki, seperti Grand Bazaar. Tempat ini tidak hanya dipenuhi dengan barang-barang khas Turki, tetapi juga penuh dengan sejarah. Namun, hati-hati saat tawar-menawar! Sebagai orang yang terbiasa dengan harga tetap, saya awalnya malu-malu untuk menawar. Tapi percayalah, tawar-menawar itu bagian dari budaya, dan kamu bisa mendapatkan harga yang lebih baik kalau berani mencoba.

Secara keseluruhan, melakukan umroh di bulan Desember ditambah dengan kunjungan ke Turki benar-benar merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Ketenangan yang dirasakan setelah menyelesaikan umroh, ditambah dengan keindahan budaya dan sejarah di Turki, membuat perjalanan ini terasa seperti perjalanan spiritual yang utuh. Jika kamu berencana untuk mencoba, pilihlah agen perjalanan yang terpercaya seperti Khazzanah Tour. Mereka tidak hanya menawarkan paket perjalanan yang menarik, tetapi juga memastikan setiap aspek perjalanan berjalan lancar dan memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Pengalaman ini bukan hanya memperkaya ibadah, tetapi juga membuka mata kita akan betapa luasnya pengaruh Islam di dunia.